Mengingat supervisor adalah posisi jabatan yang memegang tanggung jawab besar di suatu perusahaan, maka tak heran apabila kepemilikan sertifikasi supervisor menjadi salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi. Berbagai pasar kerja nasional dan internasional menuntut sosok supervisor yang mumpuni dan kompeten.
Pentingnya Memiliki Sertifikasi Supervisor
Dalam Bahasa Inggris, supervisor memiliki arti mengawasi, memimpin atau membawahi. Kedudukan supervisor berada di bawah HRD.
Kemampuan berkomunikasi yang baik dengan para karyawan bertujuan agar semua tujuan yang hendak dicapai perusahaan dapat terlakasana dengan efektif dan efisien.
Berikut adalah alasan harus memiliki sertifikasi supervisor LSP BNSP:
- Sebagai bukti tertulis untuk meyakinkan perusahaan bahwa “Anda Kompeten” menjadi seorang supervisor.
- Mampu membangun “Career Path” sebagai seorang supervisor.
- Sebagai nilai lebih calon supervisor dalam proses rekruitmen.
- Memenuhi tuntutan sistem suatu industri, yaitu pengangkatan personil yang kompeten.
Penilaian Dasar Sertifikasi Supervisor
Adapun kriteria penilaian pada tahap mendapatkan sertifikasi supervisor meliputi:
- Pengetahuan yang harus dimilki oleh seorang supervisor:
- Pengetahuan dan keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bagian atau departemen yang dipimpinnya.
- Komunikasi dan kepemimpinan.
- Mampu berpikir cepat, sigap, dan kritis
- Kemampuan menangani konflik dan memecahkan masalah tanpa melibatkan HRD.
- Keterampilan berorganisasi
- Memahami kebijakan perusahaan dan pedoman hukum lapangan
Materi Pelatihan dan Uji Kompetensi Supervisor
Serangkaian pelatihan akan dijalani demi mendapakan sertifikasi supervisor. Para asesi akan dilatih oleh asesor yang telah ditunjuk dan memiliki lisensi BNSP.
Adapun materi dan pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan bidang yang Anda pilih berdasar kriteria BNSP. Uji kompetensi yang disajikan meliputi:
- Menyusun Uraian Jabatan
- Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran dan Pengembangan
- Mengelola Kegiatan Asesmen
- Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) MSDM
- Melakukan Proses Rekrutmen
2 Metode Assesment
Wawancara: Proses interaksi tatap muka antara penilai atau pewawancara dengan individu yang dinilai. Wawancara bertujuan untuk menggali pemahaman lebih dalam tentang pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan potensi seseorang dalam konteks tertentu. Wawancara dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti wawancara terstruktur (pertanyaan yang telah direncanakan sebelumnya) atau wawancara terbuka (dengan pertanyaan yang lebih bebas).
Portofolio: Kumpulan dokumen atau bukti yang mencerminkan kinerja, pencapaian, atau proyek yang relevan dengan penilaian. Ini bisa berupa sampel pekerjaan, proyek-proyek sebelumnya, laporan, sertifikat pelatihan, atau dokumen lain yang mendukung klaim atau pernyataan pencapaian individu. Portofolio digunakan untuk memberikan bukti konkret tentang kemampuan dan kinerja seseorang.