Jenis-jenis sertifikasi profesi ternyata tak kalah pentingnya juga untuk kita ketahui. Kita paham betul bahwa dunia kerja sekarang ini mengalami perubahan yang besar. Dengan adanya teknologi yang mengalami perkembangan, menyebabkan dunia kerja juga ikut mengalami perubahan tersebut sehingga berdampak pada meningkatnya kebutuhan skill.
Hal ini lantas menyebabkan Lembaga Sertifikasi Profesi tumbuh guna membantu tenaga kerja produktif supaya bisa meningkatkan kompetensi diri. Mungkin sertifikasi profesi bukan suatu hal yang asing lagi bagi kita.
Adanya skema sertifikasi tersebut juga menjadi salah satu persyaratan spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi dengan standar serta aturan juga prosedur yang sama.
Berikut Jenis-jenis Sertifikasi Profesi
Dengan adanya skema sertifikasi tersebut juga membantu untuk mempertahankan kompetensi yang dibutuhkan pada masing-masing kategori profesi tersebut terdapat beberapa jenis sertifikasi dari BNSP yang berlaku di Angkatan Kerja Indonesia.
Apakah selama ini Anda sudah mengetahui jenis-jenis tersebut? Bagi Anda yang belum mengetahui, berikut ini penjelasan lengkapnya.
KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional)
Jenis-jenis sertifikasi profesi yang satu ini berdasarkan kualifikasi nasional pada suatu negara. Biasanya skema ini dibutuhkan para karyawan untuk mengukur tingkat kompetensi secara nasional. Selain itu juga menjadi alat ukur pada pasar kerja internasional. Jadi bagi Anda yang ingin bekerja di luar Indonesia, kerangka kualifikasi nasional ini merupakan hal yang penting.
Sertifikasi jenis ini juga menekankan kompetensi yang harus dimiliki. Misalnya adalah pelatihan, pengawasan, dan jenis lainnya. Di Nusantara ini sendiri sudah menerapkan 9 level sertifikasi pada setiap profesi yang ada.
Kualifikasi Okupasi Nasional
Kemudian jenis yang kedua adalah Kualifikasi Okupasi Nasional. Untuk sertifikasi yang ini lebih menitikberatkan pada kompetensi yang harus ada serta dimiliki pada sebuah jabatan. Sebagai contohnya adalah mekanik, storeman, dan jenis lainnya. Bagaimana tandar kompetensi seseorang supaya bisa menduduki sebuah jabatan juga diukur melalui ini.
Misal, supervisor service di salah satu perusahaan industri alat berat. Ketika telah melalui proses asesmen, baru dirinya bisa mengetahui tingkat kompetensi sebagai seorang supervisor pada alat berat tersebut secara nasional.
Unit Kompetensi
Selanjutnya ada Unit Kompetensi, jenis-jenis sertifikasi profesi ini juga mirip dengan standar kompetensi yang diterapkan di berbagai perusahaan. Tetapi Unit Kompetensi ini juga untuk suatu kompetensi tertentu.
Contoh, seorang senior mekanik yang berada di sebuah perusahaan alat berat itu perlu sekali mempunyai kompetensi guna melakukan daily maintenance. Selain itu, senior tersebut juga harus melakukan servis berkala, trouble shooting, serta sanggup menjalankan alat berat untuk keperluan maintenance tersebut.
Apabila assessment sudah dilakukan pada sebuah perusahaan, dengan hanya menilai keterampilan seorang karyawan sesuai dengan produk serta sistem yang dijalankan di tempat itu saja.
Maka dengan adanya sertifikasi profesi Unit Kompetensi ini, seorang senior mekanik bisa mengetahui tingkat kemampuannya. Ketika melakukan daily maintenance dan kegiatan lainnya pada perusahaan alat berat tersebut secara nasional.
Skema Sertifikasi Profisiensi
Jika sebelumnya itu lebih menitikberatkan pada kemampuan dasar seseorang, maka untuk jenis ini seseorang itu akan diukur berdasarkan tingkat keahlian pada sebuah bidang. Tetapi yang lebih spesifik.
Misalnya, seorang manajer pada sebuah perusahaan alat berat, harus mengetahui seberapa tingkat kompetensi yang ia miliki. Untuk ukuran sertifikasi jenis ini juga bisa serupa dengan basic, intermediate, atau advance.
Terakhir ada Cluster atau Paket. Merupakan penjabaran detail dari skema sertifikasi profesi Kualifikasi Okupasi Nasional. Jenis-jenis sertifikasi profesi ini juga lebih fokus pada kompetensi seseorang dalam suatu industri yang sifatnya itu spesifik.