Profesi atau pekerjaan mengharuskan karyawannya memiliki kemampuan yang mumpuni. Bahkan ada beberapa profesi yang membutuhkan sertifikasi demi kelancaran kerjanya. Sehingga harus dipenuhi agar kredibilitas profesi juga semakin meningkat.
Hal tersebut menjadi acuan pihak perusahaan untuk memilih calon karyawan terbaik. Dengan adanya sertifikasi maka terbukti bahwa orang tersebut berkompeten.
Beberapa Profesi yang Membutuhkan Sertifikasi
Ternyata ada dua jenis sertifikasi dalam dunia kerja. Pertama ada sertifikasi kompetensi untuk keahlian yang lebih umum. Berbeda dengan sertifikasi profesi guna membangun keahlian khusus.
Dalam hal ini diberikan oleh organisasi atau asosiasi profesi pada bidang tertentu. Biasanya sertifikasi profesi diberikan oleh Perguruan Tinggi Indonesia dengan program studi pendidikan profesi.
Tentu akan sama dengan program pendidikan vokasi yang membekali seluruh mahasiswanya dengan kemampuan spesifik dalam bidang tertentu. Nantinya mereka akan siap terjun langsung ke dunia kerja. Dengan bekal tersebut maka menciptakan karyawan sesuai dengan posisi atau jabatan tertentu.
Adapun jenis profesi tersebut adalah sebagai berikut.
Profesi Ners
Sertifikasi dibutuhkan oleh mereka yang sedang menjalankan Program Pendidikan Ners. Hal tersebut adalah kelanjutan dan satu kesatuan dengan Program Pendidikan Sarjana Keperawatan. Lulusan S1 Keperawatan dapat langsung melanjutkan ke program pendidikan profesi Ners.
Profesi yang membutuhkan sertifikasi ini bisa diselesaikan dalam waktu 2 semester. Paling lama ditempuh dalam waktu satu tahun. Kurikulum berasal dari pengalaman klinik dan pengalaman pembelajaran lapangan. Sehingga bisa memaksimalkan kinerja calon Ners Indonesia.
Profesi Dietisien
Kemudian ada seorang sarjana gizi yang bisa melanjutkan pendidikan untuk memperoleh sertifikasi. Biasanya lulusan tersebut harus melanjutkan ke jenjang profesi dietisien. Sehingga mampu menerapkan seluruh materi perkuliahan dalam dunia nyata.
Kurikulum yang dikeluarkan untuk program sertifikasi ini berasal dari mata kuliah asuhan gizi pada gangguan endokrin dan jantung. Bahkan ada praktik penerapan teknologi produk pangan para atlet.
Profesi Fisioterapi
Selanjutnya ada profesi yang membutuhkan sertifikasi adalah Fisioterapi. Profesi ini wajib bersertifikat resmi guna membentuk kepercayaan masyarakat. Mengingat bahwa risiko yang timbul sangat tinggi dan bisa merugikan orang lain.
Untuk mendapatkan sertifikasi tidak harus mengikuti pendidikan profesi melalui perguruan tinggi. Sudah banyak lembaga yang bisa menjadi jembatan untuk mendapatkan program profesi. Biasanya memiliki durasi yang lebih singkat daripada perguruan tinggi.
Seorang fisioterapis harus bisa memahami teknik khusus agar pasien merasakan kenyamanan. Bahkan proses penyembuhan bisa berlangsung dengan maksimal ketika seseorang sudah memahami praktik dan teori dari organ tubuh manusia. Penting bagi mereka para fisioterapis mencari lembaga terpercaya guna mewujudkan kualitasnya dengan lebih baik.
Dengan memahami profesi yang membutuhkan sertifikasi maka Anda bisa meningkatkan kualitas skill atau kemampuan. Memungkinkan semua profesi melangsungkan pekerjaannya dengan lebih maksimal. Sehingga semua karyawan memiliki mutu dan kinerja yang bisa dipercaya.